PERPUSTAKAAN TIGA LENTERA

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Carios Asal Usulna Wayang Lilingong Jeung Lalakon-Lalakonna Karangan R.O. Natadisastra
Penanda Bagikan

Text

Carios Asal Usulna Wayang Lilingong Jeung Lalakon-Lalakonna Karangan R.O. Natadisastra

Evi Fuji Fauziyah Aditia Gunawan - Nama Orang;

Naskah yang berisi teks Wayang Lilingong terdapat dalam koleksi Perpustakaan Nasional bernomor SD 211. Dalam deskripsi yang dibuat oleh Ekadjati diberi judul "Carios Asal-Usul Wayang Lilingong", yang memang merujuk judul pada halaman awal pada naskah CARIOS ASAL-USULNA
WAYANG LILINGONG SARENG LALAKON-LALAKONNA. Naskah ditulis dalam kertas folio bergaris, beraksara Latin dan ditik. Kertas berukuran
34, 5 x 21,5 cm, sementara ruang tulis berukuran 29,5 x 15 cm. Naskah terdiri dari 50 halaman, setiap halaman terdiri dari 36–37 baris. Teks ditulis
pada 27 Mei 1928 oleh R.O Natadisastra. Pada awal teks disebutkan bahwa tulisan disusun berdasarkan perintah Profesor Dr. B. Schrieke (conservator Ethnografische – Verzameling di Museum Kon. Bat. Gen. Van. K. en W. di Weltevreden).
Dikisahkan bahwa wayang lilingong hanya ditemukan di Cianjur, tepatnya di kampung Pasir Gombong, desa Sukamanah, distrik Pacet, Cianjur. Penciptanya berasal dari Bali yang bernama Kidin, Kamin, dan Rati, pada saat Cianjur dijabat oleh Kangjeng Dalem Condré (Aria Wiratanudatar III, 1707–1726). Silsilah para dalang menurut naskah adalah (1) Kidin, (2) seorang gulanggulang, (3) Boncél, (4) Amsiin (anak Boncél), (5) Emod (adik Amsiin), (6) Arnawi, dalang yang masih aktif ketika Natadisastra menulis naskah. Kemudian diterangkan tentang alat tabuh wayang yang pada mulanya hanya terdiri dari satu kendang dan dua gambang dari bambu. Dalam perkembangannya, ditambah dengan rebab dan gong bambu (celempung).


Ketersediaan
#
My Library (000) 091 FAU c
B0564
Tersedia
#
My Library (000) 091 FAU c
B0565
Tersedia
#
My Library (000) 091 FAU c
B0566
Tersedia
#
My Library (000) 091 FAU c
B0567
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
Seri Naskah Kuno Nusantara
No. Panggil
091 FAU c
Penerbit
Jakarta : Perpusnas Press., 2019
Deskripsi Fisik
144 hlm.; 16x23 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-200-144-2
Klasifikasi
091
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Manuskrip
Naskah Kuno
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN TIGA LENTERA
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

MTs Sunanulhuda Cikaroya Cibolangkaler Cisaat Sukabumi pertama kali didirikan tahun 1997. Awal mula perpustakaan berada di lingkungan Yayasan Sunanuhuda. Tahun 2024, perpustakaan ditetapkan dengan nama Perpustakaan 3 Lentera. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Kabupten sukabumi, perpustakaan 3 Lentera MTs Sunanulhuda Cikaroya Cibolangkaler Cisaat Sukabumi. Diharapkan  dapat menjadikan visi, misi dan tujuan pendidikan di MTs Sunanulhuda Cikaroya Cibolangkaler Cisaat Sukabumi dapat tercapai secara optimal.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?